Profil Desa Krajan

Ketahui informasi secara rinci Desa Krajan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Krajan

Tentang Kami

Profil Desa Krajan, Kecamatan Pekuncen, Banyumas. Mengupas tuntas potensinya sebagai sentra peternakan kambing Peranakan Etawa (PE), pengembangan industri susu kambing yang prospektif, dan model transformasi ekonomi desa berbasis agribisnis modern.

  • Sentra Peternakan Kambing Etawa

    Dikenal sebagai pusat pengembangan, pembibitan, dan peternakan kambing Peranakan Etawa (PE) yang menjadi motor penggerak utama ekonomi desa.

  • Industri Susu Kambing yang Berkembang

    Menjadi produsen susu kambing Etawa segar dan olahan, berhasil memanfaatkan tren gaya hidup sehat dan permintaan pasar akan produk nutrisional.

  • Transformasi Ekonomi Agraris

    Menjadi contoh pergeseran cerdas dari pertanian tradisional ke model agribisnis peternakan yang memiliki nilai jual, prospek pasar, dan keuntungan yang lebih tinggi.

Pasang Disini

Di tengah perbukitan sejuk Kecamatan Pekuncen, Desa Krajan telah menemukan "emas putih"-nya. Bukan dari tambang mineral, melainkan dari kandang-kandang peternakan warganya dalam wujud susu kambing Peranakan Etawa (PE) yang bernutrisi tinggi. Desa ini secara sistematis telah mengubah lanskap ekonominya, beralih dari pertanian konvensional menjadi pusat agribisnis peternakan modern yang menjadi rujukan di wilayah Banyumas bagian barat.

Kisah Desa Krajan ialah narasi tentang visi, adaptasi dan kerja kolektif. Dengan melihat peluang pada ceruk pasar yang spesifik, masyarakatnya berhasil membangun sebuah ekosistem ekonomi yang tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga mengangkat citra desa sebagai produsen produk kesehatan yang berkualitas. Desa ini menjadi bukti bahwa kesejahteraan dapat dibangun dari keuletan beternak dan kepintaran membaca peluang pasar.

Geografi dan Sejarah: Dari Pusat `Praja` ke Lereng Peternakan

Nama "Krajan" seringkali dihubungkan dengan kata "Praja" atau "Kerajaan", yang dalam konteks desa merujuk pada pusat pemerintahan atau tempat tinggal seorang pemimpin lokal (prajurit atau demang) di masa lalu. Hal ini mengindikasikan bahwa secara historis, desa ini pernah memegang peranan sebagai pusat wilayah.

Kini, peran sebagai "pusat" itu terlahir kembali dalam wujud yang berbeda. Terletak di kawasan perbukitan yang subur, Desa Krajan memiliki topografi yang sangat cocok untuk pengembangan perkebunan dan peternakan. Menurut data BPS "Kecamatan Pekuncen dalam Angka 2024", luas wilayah Desa Krajan ialah 6,15 kilometer persegi (6,15 km2), dengan populasi 5.820 jiwa pada akhir 2023. Tingkat kepadatannya yang relatif rendah, sekitar 946 jiwa per kilometer persegi, memberikan ruang yang lapang untuk pengembangan lahan pakan ternak dan kandang-kandang komunal.

Kambing Etawa: Tulang Punggung Perekonomian Desa

Motor penggerak utama ekonomi Desa Krajan saat ini ialah peternakan kambing Peranakan Etawa (PE). Kambing jenis ini dipilih karena berbagai keunggulannya: posturnya yang besar, kemampuan adaptasi yang baik di daerah perbukitan, serta fungsinya sebagai kambing dwiguna (penghasil susu dan daging).

Aktivitas ekonomi dari peternakan ini terbagi menjadi dua lini bisnis utama yang saling mendukung:

  1. Pembibitan Kambing (Breeding)
    Banyak peternak fokus pada pembiakan untuk menghasilkan anakan (cempe) berkualitas. Anakan kambing PE memiliki harga jual yang tinggi dan banyak dicari oleh peternak dari daerah lain yang ingin memulai atau meningkatkan kualitas ternaknya.
  2. Produksi Susu Kambing
    Ini merupakan lini bisnis yang paling berkembang dan memberikan pendapatan harian bagi peternak. Susu kambing Etawa dikenal memiliki khasiat dan nilai gizi yang tinggi, sehingga permintaannya terus meningkat.

"Dulu kami hanya petani biasa. Setelah beralih ke kambing Etawa, hasilnya jauh lebih terasa. Anaknya bisa dijual, susunya bisa dijual setiap hari. Ekonomi keluarga menjadi lebih stabil," ujar seorang peternak di Desa Krajan pada Senin (16/6/2025).

`Emas Putih` dari Krajan: Industri Susu Kambing Etawa

Industri pengolahan susu kambing menjadi wajah baru dari perekonomian Desa Krajan. Para peternak tidak hanya menjual susu mentah, tetapi juga telah mengembangkan produk olahan untuk meningkatkan nilai jual dan memperluas jangkauan pasar.

Proses produksi dikelola dengan standar yang semakin baik. Pemerahan susu dilakukan secara higienis, kemudian susu disaring dan didinginkan. Sebagian besar susu dijual dalam bentuk susu segar pasteurisasi yang dikemas dalam botol. Pasteurisasi dilakukan untuk membunuh bakteri dan memperpanjang masa simpan tanpa merusak nutrisi penting di dalamnya. Sebagian kecil peternak bahkan mulai bereksperimen dengan produk turunan seperti yogurt atau kefir susu kambing.

Permintaan akan produk ini didorong oleh kesadaran masyarakat akan manfaat kesehatan susu kambing, seperti lebih mudah dicerna, baik untuk penderita asma, dan meningkatkan imunitas tubuh.

Peran Kelompok Tani Ternak (KTT)

Keberhasilan agribisnis di Desa Krajan tidak lepas dari kuatnya kelembagaan para peternak yang terwadahi dalam Kelompok Tani Ternak (KTT). Kelompok ini menjadi sarana vital bagi para peternak untuk:

  • Berbagi Pengetahuan
    Mendiskusikan teknik beternak yang baik, penanganan penyakit, dan manajemen pakan.
  • Meningkatkan Posisi Tawar
    Melakukan pembelian pakan konsentrat secara kolektif untuk mendapatkan harga lebih murah dan memasarkan susu secara bersama-sama untuk menjaga stabilitas harga.
  • Mengakses Program Pemerintah
    Menjadi pintu masuk bagi program-program bantuan, pelatihan, atau penyuluhan dari Dinas Peternakan dan instansi terkait lainnya.

Organisasi yang solid ini menjadi kunci yang membedakan peternak di Krajan dari peternak perorangan di tempat lain.

Pertanian sebagai Pendukung Ekosistem

Alih-alih meninggalkan pertanian, sektor ini justru bertransformasi untuk mendukung industri peternakan. Banyak warga kini mendedikasikan lahannya untuk menanam hijauan pakan ternak (HPT) seperti rumput gajah, kaliandra, atau indigofera. Hal ini menciptakan sebuah sistem pertanian terpadu yang berkelanjutan, di mana limbah ternak (kotoran kambing) diolah menjadi pupuk organik untuk menyuburkan lahan pakan. Sisa-sisa lahan lainnya masih ditanami palawija atau tanaman keras untuk kebutuhan keluarga.

Tantangan Beternak di Era Modern

Meskipun prospektif, para peternak di Desa Krajan menghadapi sejumlah tantangan. Risiko wabah penyakit pada ternak menjadi ancaman terbesar yang bisa menyebabkan kerugian dalam sekejap. Ketergantungan pada pakan konsentrat dari pabrikan juga membuat peternak rentan terhadap kenaikan harga.

Di sisi pemasaran, tantangan utama ialah manajemen rantai dingin untuk produk susu segar yang mudah rusak. Memperluas pasar ke luar kota memerlukan investasi pada fasilitas pendingin dan transportasi yang memadai. Selain itu, menjaga konsistensi kualitas dan kuantitas produksi susu dari puluhan peternak yang berbeda juga merupakan pekerjaan yang tidak mudah.

Pemerintah Desa Krajan, yang dipimpin oleh Kepala Desa Heru, terus berupaya mencari solusi, termasuk menjajaki kemitraan dengan pihak swasta atau perguruan tinggi untuk inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran.

Ke depan, Desa Krajan memiliki potensi untuk menjadi pusat agrowisata edukasi peternakan kambing Etawa. Dengan membangun merek kolektif yang kuat dan terus berinovasi, "emas putih" dari lereng Pekuncen ini tidak hanya akan menyejahterakan warganya, tetapi juga menyehatkan konsumennya di berbagai daerah.